Jumat, 02 Juli 2010

wisata belanja di bandung


Gedebage Surganya Para Pemburu Baju Butik Impor



Hujan masih menyisakan genangan-genangan air pada wilayah seluas 3000 hektar yang terletak di wilayah Bandung Timur itu, namun genangan air yang terkumpul, serta lumpur sisa hujan tidak menyurutkan langkah tiga orang mahasiswi perguruan tinggi asal Bandung Intan, Poppy, dan Tarra untuk berburu koleksi baju-baju bekas di Gedebage.

Ternyata niat mereka sama dengan niat milik ratusan para pembeli baju “butik” lainnya, butik di sini menurut para pedagang adalah singkatan dari kata butut saeutik (jelek sedikit dalam bahasa Indonesia). Jelek disini bukan berarti rusak atau tidak layak pakai, barang tersebut di katakan jelek karena merupakan barang-barang bekas hasil impor dari luar negeri. Tak heran kita bisa menemukan polo shirt La Coste dengan harga Rp. 25.000,00 padahal jika membeli di counter aslinya kita harus merogoh kocek paling tidak Rp.300.000,00 untuk sehelai polo shirt.

Para pembeli di Gedebage biasanya menyengajakan diri pergi di kala hari hujan agar mendapat harga yang lebih miring. Dan memang, ketika hari hujan para pedagang menurunkan harga dagangannya dan semakin agresif membujuk para pembeli. Teriakan bersahut terdengar dari lapak-lapak kecil dan rapat para milik pedagang. “Lima ribu dua, Lima ribu dua kaos setrit Lima ribu dua!!!”Seketika para pecinta mode namun dengan harga terjangkau itu pun menyambangi lapak-lapak milik penjual baju layaknya gula yang menggerubungi semut. Ketika sebagian orang bergelut di tengah gantungan-gantungan, yang lain meraup-raup gundukan baju yang diobral seharga SERIBU RUPIAH!!

Gedebage menyediakan segala hal yang berhubungan dengan barang-barang impor, bekas dengan harga yang membuat orang sakit mata, entah itu baju, celana, sepatu, dompet, jam tangan, tas, boneka, karpet, bahkan hingga underwear sekalipun dijual di tempat ini. Tengok saja, Dompet Asli keluaran Louis Vuitton lengkap dengan sertifikatnya dijual dengan harga Rp.175.000,00 saja, “kalo yang asli enak neng, bisa dijual lagi karena ada sertifikatnya,” ujar Riko penjual tas yang mulai berjualan sejak Gedebage pertama kali didirikan tahun 2004. Ia kemudian menambahkan, “Disini juga ada neng barang-barang kualitas satu-nya,” Untuk satu dompet Louis Vuitton asal korea kita hanya diwajibkan membayar Rp.125.000,00, dan Rp. 75.000,00 untuk kualitas nomer dua-nya. Tas yang asli paling mahal disini Rp. 450.000,00 merk Gucci. Ada sertifikatnya, jadi bisa dijual lagi neng.” Saya mengganguk mengerti mendengarkan pernyataan panjang lebarnya lalu sekilas penasaran ingin memastikan keaslian barang-barang tersebut. Saya meminta dia untuk mengeluarkan barang-barang “asli” yang ia katakan, saya raba tekstur kulitnya, saya cermati jahitan-jahitannya, ciumi bau kulit dompet tersebut sehingga saya bermuara pada satu kesimpulan yaitu dompet tersebut memang asli keluaran desainer ternama Louis Vuitton . Ketika saya bertanya, mengapa harga dompet itu bisa semurah ini, Riko menggeleng dengan pasti. “Saya gak tau knapa barang ini bisa murah yang jelas saya dapet barang ini dari tanjung priuk. Saya berebutan dengan pedagang-pedagang lain ketika kapal merapat di pelabuhan.”

Untuk satu baju, kisaran harga yang ia tawarkan antara Rp.5.000,00-Rp.15.000,00. Harga tersebut ia tentukan berdasar kualitas barang. “Rata-rata pedagang disini juga tau, barang yang asli ampe palsu, bedanya dari jaitan, kode, kalo celana yang asli ada berat celana itu berapa gram. Kan kalo yang palsu cuma nomer ama lebar. Kita juga browsing internet buka halaman fashion.” Ujarnya sambil menyeruput segelas kopi. “Jika barang tidak laku bagaimana?” Tanya kami kemudian, “kalo barang gak laku yah dibanting harganya ampe Rp.2.500 perak. Kalo masih ga laku juga dilelang Rp.1000,00.”
Barang-barang yang dijual di Gedebage, menurut Adrivo salah seorang penjual di Gedebage, didatangkan dari Singapura, Jepang, Cina, dan Korea. Sedangkan barang yang paling bagus dan menjadi favorit pedagang di Gedebage adalah barang-barang yang berasal dari Jepang.

Fakta unik yang terdapat di pasar Gedebage adalah, animo masyarakat yang tinggi terhadap keberadaan pasar tersebut, tidak kurang dari kalangan artis, pejabat, hingga mahasiswa pernah berbelanja di tempat itu. “Banyak neng artis yang pernah belanja disini, Joe Project Pop, Aming, Olivia Zalianty dan Ibunya, Suti Karno, Tora Sudiro, Nia afi.” Ujar Dodo pedagang baju yang telah berjualan di Gedebage dari tahun 2004.

(diambil secukupnya dari berbagai sumber)

1 komentar: